Mursyid berkedudukan sebagai pemimpin, penunjuk jalan , pengaruh, bagi peserta didiknya agar ia memperoleh jalan yang lurus”. 19. 2. Peranan Guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik. Guru yang bermutu dan Profesional harus mampu melaksanakan peranannya dengan baik. Sardiman, A. M menyatakan bahwa peranan guru antara lain:
Bincang-bincang di grup Mujahadah Qolbu-2 WhatsApp >Adicacuk Bagaiman adab kita sebagai murid ke guru rohani kita…? ini yang tanya dari ujung wetan jawa barat. >Richard All Hadis Adab itu lebih utama dari pada ilmu. Sedikit adab lebih baik dari banyaknya ilmu. 1. Adab kesopanan dalam mujahadah. Selain adab hati hendaknya juga memperhatikan adab lahir misalnya pakean, wewangain dan sikap. Orang yang membaca solawat seseungguhnya Rosuulalloh hadir dihadapan orang yang sedang membaca solawat. Demikian juga guru rohani kita banyak para pengamal yang diberi rukiyah solehah melihat beliau RA. hadir dihadapan orang yang sedang bermujahadah. Bagaimana kalau kaki pegel atau kesemutan..? Menahan diri lebih baik tapi kalau sudah tidak tahan. Boleh menjelonjorkan meluruskan kaki untuk mengurangi rasa pegel ke arah samping. Bukan ke arah depan. Setelah itu cepatlah kembali dalam posisi yang sopan Sebagaiman solat kita tidak boleh meludah ke depan tapi kesamping Richard All Hadis 2. Adab kepatuhan Hendaknya seorang murid pasrah, patuh, dan ridlo dengan pengaturan Guru Mursyid, Siap mengabdi menyumbangkan harta dan mencurahkan tenaganya untuk Guru Mursyidnya, Karena bukti kehendak dan cintanya murid terhadap Guru Mursyid tidak bisa di buktikan kecuali dengan cara ini, kejujuran dan keikhlasan murid tidak bisa diketahui kecuali dengan ukuran ini. Bukan karena banyaknya mujahadah 3. Adab batin Tidak boleh seorang murid itu menentang apa yang dilakukan oleh Guru Mursyidnya. sekalipun lahirnya kelihatan haram. dan jangan protes kepada Guru Mursyid semisal “mengapa saya harus lakukan begini ?. Sebab barang siapa protes kepada Guru Mursyidnya tidak akan beruntung selamanya. Terkadang Guru Mursyid melakukan perbuatan yang tercela pada lahir tapi terpuji pada bathin. Seperti kisah Nabi musa AS yang berguru kepada Nabi Khidir. Ditengah jalan Nabi khidir membunuh anak kecil yang tidak berdosa Nabi Musa protes “kenapa Anda melakukan perbuatan itu” sehingga Nabi Musa tidak mendapatkan bagian yang semestinya. Baca kisah lengkapnya disini 4. Adab kepatuhan. Seoarang murid hendaknya meninggalkan pilihannya sendiri dan melaksanakan dengan tunduk pilihan Guru Mursyidnya dalam segala urusan, secara keseluruhan maupun sebagian, urusan ibadah maupun kebiasaan. Dan tanda murid yang jujur adalah, jika Guru Mursyid perintah semisal “masuklah kamu kedalam tungku” pawonan yang sedang menyala, maka dengan rela murid itu masuk kedalamnya. 5. Adab murid kepada guru baik dalam urusan doa maupun terhadap sesama. Sebaiknya murid yaqin nancep di hati bahwa segala sesuatu yang berhasil dengan baik. Apakah itu urusan dunia maupun akhirat semata-mata karena barokahnya Guru Mursyid. Tanpa Nadrohnya tidak akan berarti apa-apa. Selalu menjaga Adab kepada Guru Mursyidnya juga terhadap murid muridnya sekalipun tidak di hadapannya, sebagaimana ketika di hadapannya. *Barang siapa yang tidak menjaga adab kepada murid2nya berarti ia berdusta*. Jangan membicarakan tentang keadaan pribadi Guru Mursyid secara mutlak kepada sembarang orang meski kita tau akan hal itu. Kadang-kadang ini menjadi celakanya murid seperti yang terjadi pada kebanyakan murid. Sebaiknya seorang murid sebaiknya selalu berbaik sangka kepada Guru Mursyidnya didalam segala hal. Mohon dikoreksi jika tersalah Silahkan dibagikan semoga bermanfaat Navigasi pos
kebenaranoleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang didatangkan dari seorang guru dijadikan sebuah masyarakat terhadap guru, menurut Nana Sudjana, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Adanya pandangan sebagai Mursyid yaitu seorang guru yang berusaha menularkan penghayatan (transinternalisasi) akhlak dan atau
Adab murid terhadap guru – Tentunya setiap orang yang menuntut ilmu, seharusnya sebelom menuntut ilmu wajib belajar ilmu adab dulu. Karna orang yang mempunyai adab, sudah pasti mempunyai tersebut dijelaskan oleh, Syaih Abdul Qodir Al-Jailani Apabila kita ingin mencari makhluk yang alim, maka Iblis lebih alim dari manusia. Tetapi Iblis dikeluarkan dari surga, karna tidak mempunyai adab kepada nabi Adam seharusnya, wajib bagi setiap penuntut ilmu untuk menghiasi dirinya dengan akhlak, dan adab yang mulia. Selain kita dianjurkan menuntut ilmu, kita wajib menghormati orang yang mengajari ilmu yaitu saya bahas dengan singkat dan jelas, bagaimana tata cara adab murid terhadap guru yang benar menurut para Adab Murid Terhadap Muridsumber Ulama adalah satu satu pewaris nabi yang masih ada di zaman ini. Oleh karna itu, kita harus belajar adab-adab murid terhadap guru agar bisa patuh kepadanya. Karna guru adalah aspek yang besar dalam mengajarkan ilmu kepada telah disampaikan dari Rasulullah dalam haditsnya ان الانبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما وانما ورثوا العلم“Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu”Adab Murid di dalam KelasKetika pelajaran sudah dimulai maka kita harus konsentrasi dalam mendengarkan apa yang telah guru sampaikan. Agar ilmu yang kita dapatkan menjadi ilmu yang Hatim Al-Asham berkata “janganlah kamu melihat siapa orang yang berbicara, akan tetapi lihatlah kepada apa yang ia bicarakan”Keterangan ini disambil dari Al-Manhaj As-SawiyOleh sebab itu, kita wajib mendengarkan apa yang telah guru sampaikan selama kita berada di pondok pesantren. Karna 70% ilmu bisa diperoleh dengan sebab ikatan yang kuat antara murid dan Murid Ketika BerbicaraPara ulama sudah menjelaskan tentang adab bertanya kepada guru, karna bertanya juga memilki adab di dalam agama bertanya, maka harus disampaikan dengan cara yang penuh kelembutan, jelas, singkat dan tenang. Agar guru menjawabnya dengan penuh kasih Bakr Abu Zaid berkata ”Pakailah cara yang baik dalam bertanya kepada guru, gunakan adab saat kamu berbicara dengan-Nya”Keterangan tersebut diambil dalam Kitab, Hilyah Tolibil IlmiImam Abu Hanifah berkomentar Jika beliau duduk dihadapan Imam Malik, beliau layaknya seorang anak yang duduk di depan Duduk dihadapan GuruDuduklah dengan tenang dihadapan guru, jangan bersandar, dan membentangkan kaki. Karna ini merupakan ajaran dari para salaf kita. Yang telah menjadi suri tauladan bagi setiap Syafi’i berkata “Aku membuka lembaran kitab dihadapan Imam Malik, dengan sangat pelan karena memuliakannya. Agar beliau tidak mendengar suara jatuhnya lembaran itu”Keterangan ini diambil dari kitab Al- Manhaj As-Sawiy.Karna dulu para sahabat ketika duduk bersama Rasulullah. Tidak ada seorangpun yang berbicara, apalagi bercanda yang tidak ada gunanya. Hanya ingin mendapatkan barokah Adab Terhadap Gurusumber guru adalah salah satu kewajiban kita sebagai murid. Karna guru termasuk aspek yang paling besar dalam kehidupan kita. Dengan adanya seorang guru, kita bisa mengetahui siapa tuhan para pepatah berkata لو لا مربي ما عرفت ربي“Seandainya kalau bukan karna guruku, maka aku tidak pernah tahu siapa tuhanku”Karna guru mengajarkan kita, tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada seorang murid mempuyai akhlak yang kurang baik kepada gurunya. Maka akan mendapatkan dampak negatif terhadapnya, contoh Hilangnya keberkahan GuruSeorang guru mempunyai hak-hak dalam mengajar muridnya. Maka dengan itu kita hormati hak guru para ulama salaf telah memberikan contoh kepada kita semua, agar supaya senantiasa menghormati Abu Zakariya Al-Anbani berkata “Ilmu tanpa adab seperti jasad tanpa ruh, dan adab tanpa ilmu pohon yang tidak berbuah”Ini adalah ajaran para ulama salaf kita. Yang telah memberikan contoh, cara menghormati terhadap Prilaku dan AkhlaknyaSuatu kewajiban bagi kita, untuk mengambil ilmu serta meniru akhlak yang baik seorang guru. Namun akhlak buruknya jangan sampai dijadikan tujuan seorang penuntut ilmu, hanya ingin mengambil ilmu dari seorang guru, kemudian meniru ulama berkata “Jadikanlah gurumu sebagai contoh untukmu dalam berakhlak yang mulia, apabila gurumu itu sangat baik akhlaknya”Berprasangka Baik KepadanyaKita harus mempunyai prasangka yang baik kepada guru kita. Memuji akhlaknya yang penuh keangungan, mengikuti arahannya. Agar senantiasa mendapatkan keberkahan sumber hukum Islam mengajarkan kepada kita bahwa guru adalah salah satu orang berilmu yang benar-benar harus dihormati. Sebab dari guru, kita mendapatkan ilmu yang tak para sahabat, rela melakukan perjalanan yang jauh hanya untuk mendapatkan satu hadits saja. Yang disampaikan oleh gurunya di majelis adalah adab-adab murid terhadap guru yang perlu di terapkan ketika menuntut ilmu Merendahkan Diri di Hadapan Gurusumber seorang santri harus membersihkan dirinya dari sifat-sifat tercela, seperti Sombong, dengki, dan berdusta. Baik itu berada dihadapan orang lain, lebih-lebih berada dihadapan orang yang sombong, biasanya sulit menerima nasehat dari seorang guru. Oleh sebab itu merendah dirilah dihadapan guru, agar ilmu yang kita dapatkan menjadi di dalam kitab tadzkirah sami’ hal. 88.“Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa tunduknya kepada guru adalah kebanggaan, sedangkan rendah dirinya adalah kemuliaan”Sebagian ulama berkata Bahwa 70% ilmu itu bisa didapatkan, dengan adanya sebuah ikatan yang kuat, antara murid dan Terhadap Kesalahan Gurusumber guru pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada yang keras, adapula yang mempunyai sifat yang lemah lembut. Maka sudah seharusnya kita bersabar, dan jangan pernah berpaling guru juga manusia biasa, yang pantas pada dirinya adalah sebuah kesalahan dan dosa. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh para pepatah; “Manusia adalah tempat lupa dan keliru”.Imam Syafi’i berkata “Gagalnya seorang murid mendapatkan ilmu, karna memusuhi penghuninya”Hendaknya terus bersabar dengan sikap keras dan akhlak buruk seorang guru. Banyaklah besyukur atas ilmu dan arahan yang telah didapatkan. semoga dengan adanya kesabaran, kita bisa mendapatkan ilmu yang Kebaikan untuk Gurusumber satu hal yang dapat kita lakukan untuk membalas jasa-jasa guru kita adalah, mendo’akan yang terbaik kepadanya. Karna kebaikan hanya bisa dibalas dengan kebaikan salaf berkata “Tidaklah saya mengerjakan sholat kecuali saya mendo’akan guru-guruku”Jika bukan karna ilmu yang guru sampaikan kepada kita. Munkin sampai saat ini, kita dalam keadaan dengan itu tuntutlah ilmu dari sejak kita usia dini, sampai kita masuk ke liang kubur. Karna kewajiban seorang islam menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita pahamilah bagaimana tata cara adab yang benar terhadap guru. Agar ilmu yang kita dapatkan menjadi ilmu yang bermanfaat baik untuk agama dan sebaik-baiknya raja, adalah raja yang bersandar pada pendapatnya para ulama, dalam mengambil sebuah artikel yang saya tulis kali ini, bisa memberikan manfaat kepada siapapun yang kepada para penuntut ilmu, yang masih belom mengetahui tata cara adab yang benar kepada seorang guru. Semoga artikel ini menjadi tambahan wawasan kepadanyaTerahir dari saya, barang kali ada pertanyaan yang ingin diajukan. Tentang adab murid terhadap guru dan sejenisnya. Bisa kirimkan melalui from komentar yang telah tersedia di bagian bawah situs ini. Juga diharapkan, kritik dan sarannya, bagi semua teman-teman membacanya.
Ketentuanadab ini (murid ibarat jenazah) berlaku bagi murid yang berguru kepada mursyid dengan tujuan mendapatkan bimbingannya secara total dalam proses sulûk. Guru atau musryid ini diistilahkan dengan syaikhut-tahkîm menurut al-Habib Abdullah al-Haddad dalam Risâlah- nya atau shu h bah irâdah menurut Abdullah bin Hijazi asy-Syarqawi dalam
Dalamkitab Al-Mafaakhirul ‘Aliyah, karya Ahmad bin Muhammad bin ‘Ayyad, ditegaskan, -- dengan mengutip ungkapan Sulthanul Auliya’ Syekh Abul Hasan asy-Syadzily ra, -- bahwa syarat-syarat seorang Syekh atau Mursyid yang layak – minimal –ada lima: 1. Memiliki sentuhan rasa ruhani yg jelas dan tegas.
2 Suuzan terhadap guru. Sikap Nabi Musa as yang menyalahkan gurunya karena berawal dari suuzan terhadap apa yang dilakukan Nabi Khidir as. Maka dari itu, kita ambil pelajaran bahwa seorang murid harus sesnantiasa husnuzon kepada guru. Karena ilmu guru itu tentu lebih luas dari ilmu kita. Husnuzan tidak membuat kita mendapat dosa, meskipun
GuruMursyid & Waliyulloh. Bagaimana adab kita terhadap lingkungan kita. Semua itu berkat kerja sama yang seimbang antara ayah yang bertindak sebagai guru dan anak sebagai murid. Sang guru mengerahkan segala daya upaya untuk membimbing dan mendidik sang putra, sementara sang anak mengimbanginya dengan semangat belajar yang tinggi, ulet
. 450 489 403 240 65 438 172 381
adab murid terhadap guru mursyid