1. Baterai mati. Ini keluhan nomor satu. Gejala paling umum adalah baterai tidak bisa dicharge ketika ingin dipakai. Baterai yang digunakan selis, hampir pasti tipe SLA, alias aki kering. Ada beberapa penyebab masalah ini. Hal tersebut dikabarkan bakal dilakukan pada tahun depan untuk mendukung KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai). "Untuk suplai (baterai) 100.000 unit di tahun 2024, TDL akan merelokasi pabrik produksinya dari Cina ke Indonesia," kata Senda seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (18/9/2023).
Sepeda listrik model 250W sampai 800W tidak diperuntukan melewati jalan tanjakan. Jika dipaksakan, aki akan cepat habis dan cepat juga masa pakainya. Karena melewati jalan tanjakan sama saja memaksa sepeda listrik untuk bekerja keras. Jadi apabila ada jalan tanjakan, sebaiknya ditenteng atau di kayuh saja. Jangan di gas penuh!
Hendro Sutono, peggiat motor listrik dan juru bicara Komunitas Sepeda Motor Listrik , mengatakan, ada beberapa trik supaya kualitas baterai motor listrik tidak cepat turun atau bocor. Baca juga: Menangkis Keraguan Menggunakan Motor Listrik Sehari-hari "Kalau di baterai lithium ion kita pakai baterai yang punya kapasitas besar. Jawabannya adalah kapasitas aki cepat habis, dan aki cepat habis pula masa pakainya. Tidak efektif kan?. So jika ada jalan lain memutar yang lebih landai, pilihlan jalan lain saja daripada melibas tanjakan. 2. Memakai hingga kapasitas baterai habis total. Jika kita mendengar tips seperti ini:

Menurut Sujono, sering menggunakan baterai motor listrik sampai habis atau biasa disebut over discharged bisa membuat usia pakai baterai menjadi lebih pendek. "Kalau sering over discharged, baterai menjadi cepat rusak," yakin Sujono yang sedang menuntut ilmu lagi untuk meraih gelar Doktor (S3).

. 439 415 422 279 33 489 193 237

baterai sepeda listrik cepat habis